Mendambakan
Kota Medan yang Bersih dan Asri Melalui Peran Mahasiswa.
Medan
adalah termasuk kota yang terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.
Medan juga kota metropolitan yang tidak kalah megahnya dengan ibukota Jakarta. Tidak salah juga jika kota Medan dijuluki juga
sebagai kota pelajar dengan melihat
begitu banyaknya pelajar yang datang dari berbagai wilayah untuk studi di kota
ini. Secara khusus didatangi pelajar yang berstatus sebagai Mahasiswa. Hal ini
memang didukung oleh begitu banyaknya perguruan tinggi di kota Medan.
Bercermin dari pengalaman pribadi,
kota Medan memang terlihat sepi ketika musim liburan. Angkutan kota yang
biasanya mengangkut banyak penumpang, tetapi,
di musim libur sering terlihat tidak sepadat biasanya. Apalagi angkutan yang menuju jalan
Pancing dan Padang Bulan yakni dua areal Medan yang cukup banyak dihuni para
mahasiswa. Dan juga areal yang didatangi mahasiswa dari berbagai sudut kota Medan. Kebiasaan lima
tahun terakhir seperti ini, memungkinkan sebuah kesimpulan yang menunjukkan
bahwa populasi mahasiswa di kota Medan cukup besar.
Mengingat populasi mahasiswa sebagai masyarakat yang memilki pola pikir
diatas rata-rata begitu besar, maka
patutlah peran serta mahasiswa diperhitungkan
dalam rangka menjaga dan melestarikan kebersihan dan keasrian kota Medan. Layaknya
sebuah kota metropolitan, kebersihan dan keasrian kota perlu dijaga dengan baik. Namun sebaliknya,
kawasan kota Medan yang di huni sebegitu banyaknya mahasiswa, justru termasuk
wilayah yang sangat tidak bersih dan
tidak asri. Kawasan dimana sampah sering terlihat disetiap pinggiran jalan dan
bahkan di areal saluran air. Akibatnya, hujan dengan curah rendah pun dapat
mengakibatkan luapan air hingga
permukaan jalan.
Sebagai generasi muda bangsa,
mahasiswa harus mampu menjadi teladan bagi masyarakat kota Medan. Mampu menjadi
pribadi yang pertama peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar kota Medan.
Bentuk kepedulian dan kontribusi bisa dituangkan dalam berbagai hal, dimana
saja dan setiap saat. Peran serta mahasiswa dapat dilakukan mulai dari hal-hal
yang kecil sampai hal-hal yang besar.
Terapkan Semboyan
3M (mulai dari diri sendiri, mulia dari hal-hal kecil dan mulai dari saat ini.)
Memulai diri sendiri menjadi pribadi
yang peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar adalah hal-hal kecil yang perlu diperhatikan
oleh seorang mahasiswa. Misalnya tidak membuang sampah milik pribadi dengan
sembarangan. Jika hal ini telah dilakukan mulailah untuk mengajak orang lain dan
jika belum mulailah dari saat ini juga. Mungkin bukanlah suatu hal yang
merugikan pribadi atau memakan waktu
untuk peduli terhadap lingkungan hidup. Karena kepedulian sekecil apapun yang
kita berikan, akan sangat berpengaruh terhadap masa depan lingkungan kita.
Menjadi
Teladan Bagi Orang Lain.
Sebagai mahasiswa yang sudah peduli
dengan lingkungan, kita juga harus mampu
menjadi teladan bagi masyarakat sekitar. Menjadi teladan tidak cukup hanya
sebagai orang yang menerapkan 3M saja, tetapi harus mampu menegur, memberitahu
dan mengajak. Menegur dan menasehati
orang yang membuang sampah sembarangan. Memberitahu kepada orang-orang
disekitar kita akan pentingnya kebersihan lingkungan bagi kelangsungan hidup
manusia. Dan mengajak orang sebagai pribadi yang mampu menegur, memberitahu dan
mengajak orang-orang supaya peduli dengan kondisi kebersihan lingkungan hidup.
Dengan bertambahnya orang disekitar kita yang peduli lingkungan, maka akan
semakin berkurang beban kita secara pribadi untuk berperan sebagai agent peduli
lingkungan hidup.
Peran
Serta Organisasi Mahasiswa.
Wadah atau organisasi mahasiswa
biasa disebut dengan unit kegiatan mahasiswa. Didalam diskusi organisasi
mahasiswa baik yang eksternal maupun internal, hal-hal berkembang seperti isu lingkungan
hidup akan lebih cocok untuk dibicarakan dibandingkan di jam perkuliahan, mengingat isu seperti ini adalah bagian dari nonakademik. Itulah kelebihan mahasiswa
yang aktif didalam suatu organisasi mahasiswa. Mahasiswa mampu mengetahui
berbagai hal diluar akademik. Sebaliknya, mahasiswa yang tidak aktif di unit
kegiatan mahasiswa ataupun organisasi mahasiswa lain akan lebih cenderung tidak
peduli dengan hal-hal diluar akademik. Oleh karena itu, peran serta organisasi
mahasiswa sangat dibutuhkan, secara khusus bagi mahasiswa di lingkungan kampus.
Disisi lain, kelompok mahasiswa juga akan lebih mudah untuk menyelenggarakan
suatu seruan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih terhadap
kelangsungan hidup.
Perlunya
Dukungan dari Pihak Birokrasi Kampus.
Peran serta birokrasi kampus sangat
berpengaruh terhadap suatu bentuk sosialisasi. Seperti halnya, menerapkan
semboyan “Kampus Bebas Sampah”. Semboyan seperti ini akan membiasakan mahasiswa
untuk tidak sembarangan membuang sampah, sekalipun hanya dilingkungan kampus
saja. Terbiasanya mahasiswa dikampus peduli
dengan sampah, akan mereka bawa kemanapun mereka melangkah. Peran serta dan dukungan birokrasi kampus
juga sangat berpengaruh terhadap suatu program organisasi mahasiswa. Yang dalam
hal ini, adalah suatu program yang menyerukan pentingnya lingkungan yang bersih
terhadap kelangsungan hidup. Hal-hal seperti ini dapat berbentuk ; Seminar,
Aksi Bersama, atau bahkan aksi lain yang mengajak masyarakat untuk peduli
dengan lingkungan hidup.
Mendambakan kota Medan yang bersih
dan asri, memang bukan sepenuhnya tanggungjawab mahasiswa, tapi peran serta
mahasiswa dalam hal ini sangat dominan. Disamping jumlahnya yang begitu besar
juga masih memilki pola pikir yang lebih segar dan masih terbiasa dengan
semangat berjuang. Kebayang gak?, ketika seluruh mahasiswa kota Medan ini
menjadi orang yang sangat peduli dengan kebersihan lingkungan?. Tapi saya yakin
tidak akan seperti kondisi yang saat ini dan pasti akan lebih baik. Karena sekecil
apapun yang kita berikan terhadap kebersihan lingkungan akan sangat berpengaruh
terhadap masa depan lingkungan kita. Oleh karena itu, sebagai generasi muda
bangsa, mari kita tunjukkan rasa peduli kita terhadap tanah air kita Indonesia
secara khusus kota Medan yang kita cintai ini.
Penulis : Mr. Wiro N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar