2.11.2012

Pengelolaan Laboratorium


BAB I
PENDAHULUAN

Secara umum laboratorium adalah tempat melakukan berbagai percobaan atau penelitian. Dalam melakukan percobaan di laboratorium digunakan peralatan dan bahan kimia yang sifatnya belum kita pahami atau kita kenal sama sekali. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan keracunan, kebakaran, ledakan atau bahaya-bahaya lain yang mungkin juga belum kita pahami. Dalam bekerja di laboatorium tentu saja kita mempunyai target atau tujuan namun hendaknya untuk mencapai target tersebut keselamatan tidak kita abaikan. Hal yang diinginkan adalah dinamika laboratorium yang tinggi namun tidak terjadi kecelakaan (zero accident).
Harus diakui bahwa, laboratorium yang ada di tingkatan sekolah-sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas masih jauh dari labolatorium yang ideal. Ini dibuktikan dengan masih adanya laboratorium tidak melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ruang praktikum. Labolatorium digunakan sebagai tempat belajar siswa dikarenakan ruang belajar yang minim, dan alat-alat yang adapun tidak memenuhi standar yang ada. Maka untuk memperbaiki kekurangan dan kesalah yang ada maka diperlukan manajemen laboatorium yang baik
Untuk mengetahui implementasi manajemen laboratorium, khususnya laboratorium kimia di SMA maka dilakukanlah observasi ke salah satu sekolah yang ada di kota Medan. Laboratotium yang menjadi tempat observasi adalah labolatorium SMK Negeri 3 Medan.
1. Gambaran Umum SMK Negeri 3 Medan
SMK Farmasi APIPSU Medan yang merupakan tempat observasi beralamat di Jalan STM No.12B Kp.Baru Medan. Sekolah SMK Negeri 3 merupakan sekolah menengah kejuruan Kimia yang terdiri dari 2 jurusan, yaitu jurusan analitik dan industri . SMK Negeri 3 memiliki 9 Laboratorium,yaitu 1 laboratorium kimia dasar; 2 laboratorium produksi; 2 laboratorium kimia analitik; 1 laboratorium kimia fisika; dan 1 laboratorium mikrobiologi; 2 laboratorium kimia industri. SMK Negeri 3 Medan juga memiliki fasilitas seperti lapangan olahraga, sebuah Musholah serta terdapat pos satpam. SMK Negeri 3 memiliki  35 kelas,yaitu :



o   13 kelas untuk kelas I
o   12 kelas untuk kelas II
o   10 kelas untuk kelas III
SMK Negeri 3 dikepalai oleh kepala sekolah bernama Bapak Drs. Usman lubis. Dengan 2 orang Laboran yaitu Ibu Khairina dan Ibu Yusna .
Adapun Fungsi dan Tugas Pengelolaan laboran SMK Negeri 3 Medan yaitu, membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.          Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium
b.         Menyusun jadwal dan tata tertib pengunaan labolatorium
c.          Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat labolatorium
d.         Memelihara dan perbaikan alat-alat labolatorium
e.          Invetarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium
f.          Menyusun laporan kegiatan labolatorium
2.   Menejemen Labolatorium
Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah upaya dalam mengelola laboratorium denagan baik berdasarkan konsep manajemen baku. Agar pengelolaan laboratorium bejalan dengan baik maka harus memenuhi perangkat laboratorium :
1.       Tata ruang
2.       Peralatan yang baik dan terkalibrasi
3.       Infrastruktur
4.       Administasi laboratorium
5.       Organisasi Laboatorium
6.       Fasilitas pendanaan
7.       Invetarisasi dan keamanan
8.       Pengamanan laboratorium
9.       Disiplin yang tinggi
10.   Keterampilan SDM
11.   Peraturan dasar
12.   Penanganan masalah umum
13.   Jenis-jenis pekerjaan
Semua perangkat-perangkat di atas jika dikelola secara optimal akan mendukung implementasi manajemen laboratorium yang baik. Untuk mengetahui implementasi manajemen laboratorium yang ada di SMK Negeri 3 Medan akan diuraikan hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 08 – 13 April 2011. Laboratorium yang diobservasi hanya 2 laboratorium, yaitu laboratorium kimia industri dan laboratorium kimia analis.
3.  Perangkat Labolatorium
a.  Laboratorium Kimia Industri
1.   Tata Ruang
Laboratorium kimia industri  yang terdiri dari satu ruang guru, dua ruang penyimpanan bahan, dua ruang penyimpanan alat, dan satu ruang lemari asam yang sudah tidak berfungsi lagi, serta dilengkapi dengan (4)buah pintu, (7)buah jendela, (7)buah fentilasi, (5)buah blower, dan 6 buah meja praktikum yang terbuat dari keramik, setiap meja dilengkapi dengan dua buah westafel dapat dilihat pada lampiran 1.
Tata ruang laboratorium tempat observasi ini akan dijelaskan lebih lanjut di bab disain laboratorium sekolah.
Photo pada lampiran 1
2.   Alat
Sebagian alat praktikum disimpan di ruang penyimpanan alat dan sebagian di dalam laboratorium. Alat-alat tersebut antara lain, yaitu: oven, desikator, buret, neraca analitis. Untuk lebih lengkapnya ada pada lampiran(1) dan dapat dilihat juga daftar inventaris alat pada lampiran 2.
3.  Bahan
Bahan-bahan baku terletak di ruang penyimpanan bahan dan bahan yang siap pakai diletakkan di dalam laboratorium. Bahan-bahan kimia yang berwujud cair, tidak diklasifikasikan menurut konsentrasinya. Bahan-bahan kimia yang berkonsentrasi tinggi ataupun rendah saat ini diletakkan di ruang yang sama yaitu dalam lemari kaca. Dapat dilihat pada lampiran photo lampiran 1 dan daftar bahan ada pada lampiran 3.


4.  Adminstrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi semua kegiatan administrasi di laboratorium, Administrasi yang ada di laboratorium SMK Negeri 3 antara lain adalah sebagai berikut :

a.   Inventarisasi peralatan
            Laboratorium SMK Negeri 3 memiliki daftar inventarisasi peralatan yang sudah lengkap. Daftar inventarisasi peralatan ini menggambarkan kode barang inventaris, nama barang, merek, ukuran, tahun diperoleh, jumlah, kondisi, dan penempatan/penanggung jawabnya. Sesuai dengan struktur organisasi yang ada di laboratorium ini, pembuatan daftar inventaris merupakan tugas dari bidang administrasi umum. Daftar inventaris peralatan yang ada di laboratorium sekolah tempat observasi dapat dilihat pada lampiran 2.
b.   Bon Peminjaman Alat
Sebelum melakukan praktikum, siswa terlebih dahulu meminjam alat dengan mengisi bon peminjaman alat. Contoh bon peminjaman alat terlampir pada lampiran5.
5.   Jadwal Praktikum
Jadwal praktikum di SMK Negeri 3 untuk T.A. 2010/2011 Semester Genap dapat dilihat pada lampiran 6
6.  Daftar bahan kimia
            Daftar bahan kimia sangat perlu untuk mengetahui data ketersediaan bahan yang ada di laboratorium. Dengan daftar ini, dapat dilihat bahan yang masih ada, yang sudah habis, bahan yang diperlukan dan bahan yang sudah kadaluarsa. Laboratorium tempat observasi memiliki daftar bahan kimia secara tertulis. Daftar bahan kima ini dapat diihat pada lampiran 3
7.  Sistem evaluasi dan pelaporan
Sistem evaluasi dan pelaporan dilaksanakan sesudah praktikum dimana siswa mengisi lembar kerja yang terdapat pada buku penuntun praktikum yang dikumpulkan setelah mereka menyelesaikan praktikum , contoh lembar kerja yang terdapat pada buku praktikum dapat dilihat pada lampiran 7.



8.  Organisasi Laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan dan susunan personalia yang mengelola laboratorium. Berdasarkan hasil observasi, struktur organisasi laboratorium di SMK Negeri 3 sudah ada.

4.  Perangkat Labolatorium
a.  Laboratorium Kimia Analitik
1.   Tata Ruang
Laboratorium kimia Analitik yang terdiri dari satu ruang guru, dua ruang penyimpanan bahan, dua ruang penyimpanan alat, dan satu ruang lemari asam yang sudah tidak berfungsi lagi, serta dilengkapi dengan (2)buah pintu, (10)buah jendela, (10)buah fentilasi, (4)buah blower, dan 5 buah meja praktikum berukuran (3 x 1,5 m2)yang terbuat dari keramik, setiap meja dilengkapi dengan dua buah westafel dapat dilihat pada lampiran 1.
Tata ruang laboratorium tempat observasi ini akan dijelaskan lebih lanjut di bab disain laboratorium sekolah.
Photo pada lampiran 2
2.   Alat
Sebagian alat praktikum disimpan di ruang penyimpanan alat dan sebagian di dalam laboratorium. Alat-alat tersebut antara lain, yaitu: oven, desikator, buret, neraca analitis. Untuk lebih lengkapnya ada pada lampiran 1 dan dapat dilihat pada photo.
3.  Bahan
Bahan-bahan baku terletak di ruang penyimpanan bahan dan bahan yang siap pakai diletakkan di dalam laboratorium. Bahan-bahan kimia yang berwujud cair, tidak diklasifikasikan menurut konsentrasinya. Bahan-bahan kimia yang berkonsentrasi tinggi ataupun rendah saat inii diletakkan di ruang yang sama yaitu dalam lemari kaca. Dapat dilihat pada lampiran photo.
4.  Adminstrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi semua kegiatan administrasi di laboratorium, Administrasi yang ada di laboratorium SMK Negeri 3 antara lain adalah sebagai berikut :

a.   Inventarisasi peralatan
            Laboratorium SMK Negeri 3 memiliki daftar inventarisasi peralatan yang sudah lengkap. Daftar inventarisasi peralatan ini menggambarkan kode barang inventaris, nama barang, merek, ukuran, tahun diperoleh, jumlah, kondisi, dan penempatan/penanggung jawabnya. Sesuai dengan struktur organisasi yang ada di laboratorium ini, pembuatan daftar inventaris merupakan tugas dari bidang administrasi umum. Daftar inventaris peralatan yang ada di laboratorium sekolah tempat observasi dapat dilihat pada lampiran 2.
b.   Bon Peminjaman Alat
Sebelum melakukan praktikum, siswa terlebih dahulu meminjam alat dengan mengisi bon peminjaman alat. Contoh bon peminjaman alat terlampir pada lampiran 5
5.   Jadwal Praktikum
Jadwal praktikum di SMK Negeri 3 untuk T.A. 2010/2011 Semester Genap dapat dilihat pada lampiran 6.
6.  Daftar bahan kimia
            Daftar bahan kimia sangat perlu untuk mengetahui data ketersediaan bahan yang ada di laboratorium. Dengan daftar ini, dapat dilihat bahan yang masih ada, yang sudah habis, bahan yang diperlukan dan bahan yang sudah kadaluarsa. Laboratorium tempat observasi memiliki daftar bahan kimia secara tertulis. Daftar bahan kima ini dapat diihat pada lampiran 3.
7.  Sistem evaluasi dan pelaporan
Sistem evaluasi dan pelaporan dilaksanakan sesudah praktikum dimana siswa mengisi lembar kerja yang terdapat pada buku penuntun praktikum yang dikumpulkan setelah mereka menyelesaikan praktikum , contoh lembar kerja yang terdapat pada buku praktikum dapat dilihat pada lampiran 7.
8.  Organisasi Laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan dan susunan personalia yang mengelola laboratorium. Berdasarkan hasil observasi, struktur organisasi laboratorium di SMK Negeri 3 sudah ada.





BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM
SMK NEGERI 3 MEDAN














           
                                                                      





                                                                   






BAB II
DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH
Secara umum laboratorim adalah tempat melakukan berbagai percobaan atau penelitian. Laboratorium yang baik harus memenuhi kriteria desain laboratorium yaitu dilihat dari segi tata ruang
Tata ruang sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga laboratorium dapat berfungsi dengan baik. Tata ruang yang baik dimulai sejak perencanaan pembangunan gedung yang harus mengikutsertakan pengguna (user). Tata ruang yang baik adalah laboratorium harus mempunyai:
  1. Pintu masuk dan keluar
  2. Pintu darurat
  3. Ruang persiapan
  4. Ruang peralatan
  5. Ruang penangas
  6. Gudang
  7. Ruang staf
  8. Ruang tehnisi
  9. Ruang seminar
  10. Ruang bekerja
  11. Ruang istirahat
  12. Ruang alat kebersihan
  13. Ruang peralatan keselamatan kerja
  14. Ruang praktikum
  15. Lemari gelas
  16. Lemari alat optic
  17. Pintu dan jendela
  18. Fan
  19. Ruang ber AC untuk instrumen
            Desain laboratorium di sekolah yang kami teliti adalh SMK Negeri 3 Medan dapat dikatakan memilki laboratorium yang cukup baik. Gambaran laboratorium SMK Negeri 3 Medan yaitu  Laboratorium tempat pelaksanaan praktikum.  Laboratorium ini terdiri dari 9 rungan, dimana ruangan ini terdapat hampir diseluruh bagian gedung sekolah. Ruangan ini masing-masing digunakan untuk praktikum yang berbeda-beda yaitu 1 laboratorium kimia dasar; 2 laboratorium produksi; 2 laboratorium kimia analitik; 1 laboratorium kimia fisika; dan 1 laboratorium mikrobiologi; 2 laboratorium kimia industri.
2.1 Laboratorium Kimia Industri  
Dilihat dari segi tata ruang, laboratorium SMK Negeri 3 Medan dapat digambarkan:
1.    Pintu masuk (in) dan pintu keluar (out)
Pintu masuk (in) dan pintu keluar (out) ada, tetapi dijadikan satu. Pintu ini dibuat dari papan  dicat berwarna cokelat.
2.    Pintu darurat
Pintu darurat terdapat 3 buah. Pintu ini didesain agar jikalau terjadi suatu hal yang tak di inginkan pada saat praktikum misal kebakaran, agar siswa lebih cepat keluar ruangan digunakan pintu darurat ini.
3.    Ruang persiapan
Ruang persiapan tidak ada ruangan tersendiri, tetapi yang digunakan adalah ruangan praktikum itu sendiri hanya disitu beda meja saja.
4.    Ruang peralatan
Ruang peralatan memiliki dua buah ruangan . Ruang peralatan terletak disebelah pintu utama dan disebelah ruang guru. Ruang ini berisikan peralatan laboratorium yang cukup lengkap, yang sebagian terletak di dalam lemari alat dan sebagian lagi berada di meja- meja yang ada disekitar dinding ruangan tersebut.
5.    Ruang penangas (tidak ada).
6.    Gudang.
Laboratorium kimia industri memiliki gudang, yang berada di belakang ruang alat. Tempat ini berisikan alat-alat praktikum baik yang sudah tidak layak pakai maupun yang masih baru dan belum digunakan.
7.    Ruang staf (tida ada)
8.     Ruang tehnisi (tidak ada).
9.     Ruang seminar (tidak ada).
10.    Ruang bekerja (tidak ada).
11.    Ruang istirahat (tidak ada).
12.    Ruang alat kebersihan (tidak ada).
13.    Ruangan peralatan keselamatan kerja (tidak ada).
14.    Ruang Praktikum
Ruangan praktikum Laboratorium kimia industri  yang terdiri dari satu ruang guru, dua ruang penyimpanan bahan, dua ruang penyimpanan alat, dan satu ruang lemari asam yang sudah tidak berfungsi lagi, serta dilengkapi dengan (4)buah pintu, (7)buah jendela, (7)buah fentilasi, (5)buah blower, dan 6 buah meja praktikum yang terbuat dari keramik, setiap meja dilengkapi dengan dua buah westafel
15. Lemari gelas
Lemari gelas ada. Lemari ini terletak di belakang dalam ruangan peralatan. Peralatan gelas tersusun dengan rapi di dalam lemari. Dan di setiap lemari diberi label nama-nama peralatan praktikum sehingga memudahkan laboran mengambil alat yang dibutuhkan dalam melakukan praktikum.
16.   Lemari optic
Lemari optic ada yaitu berada pada ruang peralatan. Di dalam lemari ini terdapat alat-alat optic seperti mikroskop. Lemari ini berdekatan dengan lemari gelas. Untuk alat optik seperti mikroskop disimpan dalam lemari yang diberi lampu untuk mengurangi kelembaban di dalam lemari.
17.   Pintu dan jendela
Pintu dan jendela ada tetapi tidak diberi kawat kasa. Di setiap sudut ruangan terdapat jendela yang didalamnya dibuat jerjak besi yang dibuat sebagai bentuk keamanan dari laboratorium. Jendela dibuat dengan ukuran yang cukup lebar dengan ruang ventilasi diatasnya agar pertukaran atau sirkulasi udara berjalan dengan baik.
18.    Fan/ Blower (ada).
Blower ini di buat agar sirkulasi udara di dalam ruangan laboratorium ini dapat tersirkulasi dengan baik.
19.    Ruang ber AC untuk instrument.
Ruangan ini tidak ada AC karena laboratorium ini merupakan laboratorium yang masih sederhana.
Dari keterangan di atas, maka dapat digambarkan denah laboratorium Kimia Industri SMK Negeri 3 Medan pada lampiran 10.
Di dalam ruangan ini terdapat beberapa sarana belajar-mengajar yang dipelukan,misalnya :
·         Papan tulis (white board) yang berjumlah satu buah. Papan tulis ini terletak di bagian depan dan dipakukan ke dinding.
·         Meja guru yang berjumlah satu buah.
·         Meja praktikum sebanyak sekitar 6 buah. Masing-masing meja terbuat dari bahan keramik berwarna putih. Satu meja praktikum berkapasitas sekitar 5 orang praktikan.
·         Kursi praktikum berjumlah sekitar 40 buah.
·         Lampu neon yang bebentuk panjang berjumlah 11 buah dan terletak di atas.
·         Wastafle yang terbuat dari semen berjumlah 6 buah. Wastafle ini terletak disamping yang melekat pada meja praktikum. Di wastafle ini hanya terdapat satu kran air.
·         Stop Kontak sebagai sumber arus yang dibutuhkan saat paktikum tersedia cukup banyak yaitu sekitar 6. letaknya adalah di dinding dekat dengan lantai sehingga mudah dijangkau oleh praktikan.
Untuk lebih jelasnya, gambaran ruang praktikum ini dapat dilihat pada lampiran 11.
2.2 Laboratotium Tempat Penyimpanan Alat Dan Bahan
Pada laboratorium Kimia Industri memiliki dua buah ruang peralatan yang terdiri dari banyak peralatan praktikum baik yang terletak pada lemari alat maupun diatas meja – meja sekitar ruangan. Adapun peralatan diantaranya:
A.    Peralatan Dasar
1)      Gelas Kimia (beaker)    : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
2)      Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala  sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
3)      Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
4)      Pipet : alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas. Jenisnya :
a)      Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.
b)      Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.
  1. Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
5)      Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.
6)      Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.
7)      Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
8)      Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
 9)     Cawan : terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.
10)    Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.
11)    Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.
12)    Batang pengaduk : terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.
13)    Kawat kasa : kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.
14)    Kaki tiga : besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.
15)    Burner / pembakar spiritus : digunakan untuk memanaskan bahan kimia.
16)    Bola hisap : digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).
17)    Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.



B.     Peralatan Pendukung
1)      Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.
2)      Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
3)      Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca.
4)      Erlenmeyer Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.
5)      Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.
6)      Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
7)      Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas.
8)      Botol semprot : berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades.
9)      Krusibel : berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen tahan panas, alumina.
10)  Kaki tiga krus : terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat akan dipanaskan langsung di atas api.
11)  Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.

12) Klem manice : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.
13)  Klem bosshead : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk   menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.
14)    Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.
15)    Pemegang corong : terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.
16)    Tang krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel.
17)    Stirrer magnetic : magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.
18)    Sentrifuge : berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.
19)  Chromatography chamber : terbuat dari kaca yang digunakan dalam proses kromatografi kertas.
20)    Spectronic 20 : digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri.

2 komentar:

  1. Makasih ya... ijin belajar ya... hehehe mau UTS ambil bahan dari sini keren nih.. makasih sekali lagi. Tuhan Memberkati

    BalasHapus