BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum laboratorium adalah
tempat melakukan berbagai percobaan atau penelitian. Dalam melakukan percobaan
di laboratorium digunakan peralatan dan bahan kimia yang sifatnya belum kita
pahami atau kita kenal sama sekali. Bahan-bahan kimia tersebut dapat
menimbulkan keracunan, kebakaran, ledakan atau bahaya-bahaya lain yang mungkin
juga belum kita pahami. Dalam bekerja di laboatorium tentu saja kita mempunyai
target atau tujuan namun hendaknya untuk mencapai target tersebut keselamatan tidak
kita abaikan. Hal yang diinginkan adalah dinamika laboratorium yang tinggi
namun tidak terjadi kecelakaan (zero
accident).
Harus diakui bahwa, laboratorium
yang ada di tingkatan sekolah-sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas masih
jauh dari labolatorium yang ideal. Ini dibuktikan dengan masih adanya
laboratorium tidak melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ruang praktikum.
Labolatorium digunakan sebagai tempat belajar siswa dikarenakan ruang belajar
yang minim, dan alat-alat yang adapun tidak memenuhi standar yang ada. Maka
untuk memperbaiki kekurangan dan kesalah yang ada maka diperlukan manajemen
laboatorium yang baik
Untuk mengetahui implementasi
manajemen laboratorium, khususnya laboratorium kimia di SMA maka dilakukanlah
observasi ke salah satu sekolah yang ada di kota
Medan . Laboratotium
yang menjadi tempat observasi adalah labolatorium SMK Negeri 3 Medan.
1. Gambaran Umum SMK
Negeri 3 Medan
SMK Farmasi APIPSU Medan yang merupakan tempat observasi beralamat
di Jalan STM No.12B Kp.Baru Medan. Sekolah SMK Negeri 3 merupakan sekolah
menengah kejuruan Kimia yang terdiri dari 2 jurusan, yaitu jurusan analitik dan
industri . SMK Negeri 3 memiliki 9 Laboratorium,yaitu 1
laboratorium kimia dasar; 2 laboratorium produksi; 2 laboratorium kimia
analitik; 1 laboratorium kimia fisika; dan 1 laboratorium mikrobiologi; 2
laboratorium kimia industri. SMK Negeri 3 Medan juga memiliki fasilitas seperti lapangan olahraga,
sebuah Musholah serta terdapat pos satpam. SMK Negeri 3
memiliki 35 kelas,yaitu :
o
13 kelas
untuk kelas I
o
12 kelas
untuk kelas II
o
10 kelas
untuk kelas III
SMK Negeri 3 dikepalai oleh kepala sekolah bernama Bapak Drs. Usman
lubis. Dengan 2 orang Laboran yaitu Ibu Khairina dan Ibu Yusna .
Adapun Fungsi dan Tugas Pengelolaan laboran SMK Negeri 3 Medan yaitu, membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Merencanakan
pengadaan alat dan bahan laboratorium
b.
Menyusun
jadwal dan tata tertib pengunaan labolatorium
c.
Mengatur
penyimpanan dan daftar alat-alat labolatorium
d.
Memelihara
dan perbaikan alat-alat labolatorium
e.
Invetarisasi
dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium
f.
Menyusun
laporan kegiatan labolatorium
2. Menejemen Labolatorium
Manajemen
laboratorium (laboratory management)
adalah upaya dalam mengelola laboratorium denagan baik berdasarkan konsep
manajemen baku. Agar
pengelolaan laboratorium bejalan dengan baik maka harus memenuhi perangkat
laboratorium :
1. Tata ruang
2. Peralatan yang baik dan terkalibrasi
3. Infrastruktur
4. Administasi laboratorium
5. Organisasi Laboatorium
6. Fasilitas pendanaan
7. Invetarisasi dan keamanan
8. Pengamanan laboratorium
9. Disiplin yang tinggi
10. Keterampilan SDM
11. Peraturan dasar
12. Penanganan masalah umum
13. Jenis-jenis pekerjaan
Semua perangkat-perangkat di atas jika
dikelola secara optimal akan mendukung implementasi manajemen laboratorium yang
baik. Untuk mengetahui implementasi manajemen laboratorium yang ada di SMK Negeri 3 Medan akan diuraikan hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 08 – 13
April 2011. Laboratorium yang diobservasi hanya 2 laboratorium, yaitu
laboratorium kimia industri dan laboratorium kimia analis.
3. Perangkat Labolatorium
a. Laboratorium Kimia Industri
1. Tata Ruang
Laboratorium
kimia industri yang terdiri dari satu
ruang guru, dua ruang penyimpanan bahan, dua ruang penyimpanan alat, dan satu
ruang lemari asam yang sudah tidak berfungsi lagi, serta dilengkapi dengan (4)buah
pintu, (7)buah jendela, (7)buah fentilasi, (5)buah blower, dan 6 buah meja
praktikum yang terbuat dari keramik, setiap meja dilengkapi dengan dua buah
westafel dapat dilihat pada lampiran 1.
Tata ruang laboratorium tempat observasi
ini akan dijelaskan lebih lanjut di bab disain laboratorium sekolah.
Photo pada lampiran 1
2. Alat
Sebagian
alat praktikum disimpan di ruang penyimpanan alat dan sebagian di dalam laboratorium.
Alat-alat tersebut antara lain, yaitu: oven, desikator, buret, neraca analitis.
Untuk lebih lengkapnya ada pada lampiran(1) dan dapat dilihat juga daftar
inventaris alat pada lampiran 2.
3. Bahan
Bahan-bahan
baku terletak di ruang penyimpanan bahan dan bahan yang siap pakai diletakkan
di dalam laboratorium. Bahan-bahan kimia yang berwujud cair, tidak
diklasifikasikan menurut konsentrasinya. Bahan-bahan kimia yang berkonsentrasi
tinggi ataupun rendah saat ini diletakkan di ruang yang sama yaitu dalam lemari
kaca. Dapat dilihat pada lampiran photo lampiran 1 dan daftar bahan ada pada
lampiran 3.
4. Adminstrasi Laboratorium
Administrasi
laboratorium meliputi semua kegiatan administrasi di laboratorium, Administrasi
yang ada di laboratorium SMK Negeri 3 antara lain adalah sebagai berikut :
a. Inventarisasi peralatan
Laboratorium
SMK Negeri 3 memiliki daftar inventarisasi peralatan yang sudah lengkap. Daftar
inventarisasi peralatan ini menggambarkan kode barang inventaris, nama barang,
merek, ukuran, tahun diperoleh, jumlah, kondisi, dan penempatan/penanggung
jawabnya. Sesuai dengan struktur organisasi yang ada di laboratorium ini,
pembuatan daftar inventaris merupakan tugas dari bidang administrasi umum. Daftar inventaris peralatan yang ada di
laboratorium sekolah tempat observasi dapat dilihat pada lampiran 2.
b. Bon Peminjaman Alat
Sebelum melakukan praktikum,
siswa terlebih dahulu meminjam alat dengan mengisi bon peminjaman alat. Contoh
bon peminjaman alat terlampir pada lampiran5.
5. Jadwal Praktikum
Jadwal praktikum di SMK Negeri 3 untuk T.A. 2010/2011 Semester Genap dapat dilihat
pada lampiran 6
6. Daftar bahan kimia
Daftar
bahan kimia sangat perlu untuk mengetahui data ketersediaan bahan yang ada di
laboratorium. Dengan daftar ini, dapat dilihat bahan yang masih ada, yang sudah
habis, bahan yang diperlukan dan bahan yang sudah kadaluarsa. Laboratorium
tempat observasi memiliki daftar bahan kimia secara tertulis. Daftar bahan kima
ini dapat diihat pada lampiran 3
7. Sistem evaluasi dan pelaporan
Sistem evaluasi dan pelaporan dilaksanakan sesudah
praktikum dimana siswa mengisi lembar kerja yang terdapat pada buku penuntun
praktikum yang dikumpulkan setelah mereka menyelesaikan praktikum , contoh
lembar kerja yang terdapat pada buku praktikum dapat dilihat pada lampiran 7.
8.
Organisasi Laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi
struktur organisasi, deskripsi pekerjaan dan susunan personalia yang mengelola
laboratorium. Berdasarkan hasil observasi, struktur organisasi laboratorium di SMK
Negeri 3 sudah ada.
4. Perangkat Labolatorium
a. Laboratorium Kimia Analitik
1. Tata
Ruang
Laboratorium
kimia Analitik yang terdiri dari satu ruang guru, dua ruang penyimpanan bahan,
dua ruang penyimpanan alat, dan satu ruang lemari asam yang sudah tidak
berfungsi lagi, serta dilengkapi dengan (2)buah pintu, (10)buah jendela, (10)buah
fentilasi, (4)buah blower, dan 5 buah meja praktikum berukuran (3 x 1,5 m2)yang
terbuat dari keramik, setiap meja dilengkapi dengan dua buah westafel dapat
dilihat pada lampiran 1.
Tata ruang laboratorium tempat observasi
ini akan dijelaskan lebih lanjut di bab disain laboratorium sekolah.
Photo pada lampiran 2
2. Alat
Sebagian
alat praktikum disimpan di ruang penyimpanan alat dan sebagian di dalam
laboratorium. Alat-alat tersebut antara lain, yaitu: oven, desikator, buret,
neraca analitis. Untuk lebih lengkapnya ada pada lampiran 1 dan dapat dilihat
pada photo.
3. Bahan
Bahan-bahan
baku terletak di ruang penyimpanan bahan dan bahan yang siap pakai diletakkan
di dalam laboratorium. Bahan-bahan kimia yang berwujud cair, tidak
diklasifikasikan menurut konsentrasinya. Bahan-bahan kimia yang berkonsentrasi
tinggi ataupun rendah saat inii diletakkan di ruang yang sama yaitu dalam
lemari kaca. Dapat dilihat pada lampiran photo.
4. Adminstrasi Laboratorium
Administrasi
laboratorium meliputi semua kegiatan administrasi di laboratorium, Administrasi
yang ada di laboratorium SMK Negeri 3 antara lain adalah sebagai berikut :
a. Inventarisasi peralatan
Laboratorium
SMK Negeri 3 memiliki daftar inventarisasi peralatan yang sudah lengkap. Daftar
inventarisasi peralatan ini menggambarkan kode barang inventaris, nama barang,
merek, ukuran, tahun diperoleh, jumlah, kondisi, dan penempatan/penanggung
jawabnya. Sesuai dengan struktur organisasi yang ada di laboratorium ini,
pembuatan daftar inventaris merupakan tugas dari bidang administrasi umum. Daftar inventaris peralatan yang ada di
laboratorium sekolah tempat observasi dapat dilihat pada lampiran 2.
b. Bon Peminjaman Alat
Sebelum melakukan praktikum,
siswa terlebih dahulu meminjam alat dengan mengisi bon peminjaman alat. Contoh
bon peminjaman alat terlampir pada lampiran 5
5. Jadwal Praktikum
Jadwal praktikum di SMK Negeri 3 untuk T.A. 2010/2011 Semester Genap dapat dilihat
pada lampiran 6.
6. Daftar bahan kimia
Daftar
bahan kimia sangat perlu untuk mengetahui data ketersediaan bahan yang ada di
laboratorium. Dengan daftar ini, dapat dilihat bahan yang masih ada, yang sudah
habis, bahan yang diperlukan dan bahan yang sudah kadaluarsa. Laboratorium
tempat observasi memiliki daftar bahan kimia secara tertulis. Daftar bahan kima
ini dapat diihat pada lampiran 3.
7. Sistem evaluasi dan pelaporan
Sistem evaluasi dan pelaporan dilaksanakan sesudah
praktikum dimana siswa mengisi lembar kerja yang terdapat pada buku penuntun
praktikum yang dikumpulkan setelah mereka menyelesaikan praktikum , contoh
lembar kerja yang terdapat pada buku praktikum dapat dilihat pada lampiran 7.
8.
Organisasi Laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur
organisasi, deskripsi pekerjaan dan susunan personalia yang mengelola
laboratorium. Berdasarkan hasil observasi, struktur organisasi laboratorium di SMK
Negeri 3 sudah ada.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM
SMK NEGERI 3 MEDAN
![]() |
BAB II
DESAIN LABORATORIUM SEKOLAH
Secara umum
laboratorim adalah tempat melakukan berbagai percobaan atau penelitian. Laboratorium
yang baik harus memenuhi kriteria desain laboratorium yaitu dilihat dari segi
tata ruang
Tata ruang sebaiknya
ditata sedemikian rupa sehingga laboratorium dapat berfungsi dengan baik. Tata
ruang yang baik dimulai sejak perencanaan pembangunan gedung yang harus
mengikutsertakan pengguna (user). Tata ruang yang baik
adalah laboratorium harus mempunyai:
- Pintu masuk dan keluar
- Pintu darurat
- Ruang persiapan
- Ruang peralatan
- Ruang penangas
- Gudang
- Ruang staf
- Ruang tehnisi
- Ruang seminar
- Ruang bekerja
- Ruang istirahat
- Ruang alat kebersihan
- Ruang peralatan keselamatan kerja
- Ruang praktikum
- Lemari gelas
- Lemari alat optic
- Pintu dan jendela
- Fan
- Ruang ber AC untuk instrumen
Desain laboratorium
di sekolah yang kami teliti adalh SMK Negeri 3 Medan dapat dikatakan memilki
laboratorium yang cukup baik. Gambaran laboratorium SMK Negeri 3 Medan yaitu Laboratorium tempat pelaksanaan
praktikum. Laboratorium ini terdiri dari 9 rungan, dimana
ruangan ini terdapat hampir diseluruh bagian gedung sekolah. Ruangan ini masing-masing digunakan untuk
praktikum yang berbeda-beda yaitu 1 laboratorium kimia
dasar; 2 laboratorium produksi; 2 laboratorium kimia analitik; 1 laboratorium
kimia fisika; dan 1 laboratorium mikrobiologi; 2 laboratorium kimia industri.
2.1 Laboratorium Kimia Industri
Dilihat dari segi tata ruang,
laboratorium SMK Negeri 3 Medan dapat digambarkan:
1. Pintu masuk (in) dan pintu keluar (out)
Pintu masuk
(in) dan pintu keluar (out) ada, tetapi dijadikan satu. Pintu ini dibuat dari
papan dicat berwarna cokelat.
2. Pintu darurat
Pintu darurat
terdapat 3 buah. Pintu ini didesain agar jikalau terjadi suatu hal yang tak di
inginkan pada saat praktikum misal kebakaran, agar siswa lebih cepat keluar
ruangan digunakan pintu darurat ini.
3. Ruang persiapan
Ruang persiapan tidak ada
ruangan tersendiri, tetapi yang digunakan adalah ruangan praktikum itu sendiri
hanya disitu beda meja saja.
4.
Ruang peralatan
Ruang peralatan memiliki dua buah ruangan . Ruang
peralatan terletak disebelah pintu utama dan disebelah ruang guru. Ruang ini
berisikan peralatan laboratorium yang cukup lengkap, yang sebagian terletak di
dalam lemari alat dan sebagian lagi berada di meja- meja yang ada disekitar
dinding ruangan tersebut.
5.
Ruang penangas (tidak ada).
6.
Gudang.
Laboratorium kimia industri memiliki gudang, yang berada
di belakang ruang alat. Tempat ini berisikan alat-alat praktikum baik yang
sudah tidak layak pakai maupun yang masih baru dan belum digunakan.
7.
Ruang staf (tida ada)
8.
Ruang tehnisi (tidak ada).
9.
Ruang seminar (tidak ada).
10.
Ruang bekerja (tidak ada).
11.
Ruang istirahat (tidak ada).
12.
Ruang alat kebersihan (tidak
ada).
13. Ruangan peralatan keselamatan kerja (tidak
ada).
14.
Ruang Praktikum
Ruangan praktikum Laboratorium kimia industri yang terdiri
dari satu ruang guru, dua ruang penyimpanan bahan, dua ruang penyimpanan alat,
dan satu ruang lemari asam yang sudah tidak berfungsi lagi, serta dilengkapi
dengan (4)buah pintu, (7)buah jendela, (7)buah fentilasi, (5)buah blower, dan 6
buah meja praktikum yang terbuat dari keramik, setiap meja dilengkapi dengan
dua buah westafel
15. Lemari gelas
Lemari gelas ada. Lemari ini terletak di belakang dalam
ruangan peralatan. Peralatan gelas tersusun dengan rapi di dalam lemari. Dan di
setiap lemari diberi label nama-nama peralatan praktikum sehingga memudahkan
laboran mengambil alat yang dibutuhkan dalam melakukan praktikum.
16.
Lemari optic
Lemari optic ada yaitu berada
pada ruang peralatan. Di dalam lemari ini terdapat alat-alat optic seperti
mikroskop. Lemari ini berdekatan dengan lemari gelas. Untuk alat optik seperti
mikroskop disimpan dalam lemari yang diberi lampu untuk mengurangi kelembaban
di dalam lemari.
17.
Pintu dan jendela
Pintu dan jendela ada tetapi tidak diberi kawat kasa. Di
setiap sudut ruangan terdapat jendela yang didalamnya dibuat jerjak besi yang
dibuat sebagai bentuk keamanan dari laboratorium. Jendela dibuat dengan ukuran
yang cukup lebar dengan ruang ventilasi diatasnya agar pertukaran atau
sirkulasi udara berjalan dengan baik.
18.
Fan/ Blower (ada).
Blower ini di buat agar sirkulasi udara di dalam ruangan
laboratorium ini dapat tersirkulasi dengan baik.
19.
Ruang ber AC untuk instrument.
Ruangan ini tidak ada AC
karena laboratorium ini merupakan laboratorium yang masih sederhana.
Dari keterangan di atas, maka
dapat digambarkan denah laboratorium Kimia Industri SMK Negeri 3 Medan pada
lampiran 10.
Di dalam ruangan ini
terdapat beberapa sarana belajar-mengajar yang dipelukan,misalnya :
·
Papan
tulis (white board) yang berjumlah
satu buah. Papan tulis ini terletak di bagian depan dan dipakukan ke dinding.
·
Meja
guru yang berjumlah satu buah.
·
Meja
praktikum sebanyak sekitar 6 buah. Masing-masing meja terbuat dari bahan
keramik berwarna putih. Satu meja praktikum berkapasitas sekitar 5 orang
praktikan.
·
Kursi
praktikum berjumlah sekitar 40 buah.
·
Lampu
neon yang bebentuk panjang berjumlah 11 buah dan terletak di atas.
·
Wastafle
yang terbuat dari semen berjumlah 6 buah. Wastafle ini terletak disamping yang
melekat pada meja praktikum. Di wastafle ini hanya terdapat satu kran air.
·
Stop
Kontak sebagai sumber arus yang dibutuhkan saat paktikum tersedia cukup banyak
yaitu sekitar 6. letaknya adalah di dinding dekat dengan lantai sehingga mudah
dijangkau oleh praktikan.
Untuk
lebih jelasnya, gambaran ruang praktikum ini dapat dilihat pada lampiran 11.
2.2 Laboratotium Tempat Penyimpanan Alat Dan Bahan
Pada laboratorium Kimia Industri
memiliki dua buah ruang peralatan yang terdiri dari banyak peralatan praktikum
baik yang terletak pada lemari alat maupun diatas meja – meja sekitar ruangan.
Adapun peralatan diantaranya:
A.
Peralatan Dasar
1) Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas
tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran
alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
2) Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang
diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10
mL sampai 2 L.
3) Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan
skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan
panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
4) Pipet
: alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.
Jenisnya :
a)
Pipet seukuran : digunakan untuk
mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya
menggelembung.
b)
Pipet berukuran : berupa pipa kurus
dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan
larutan dengan volume tertentu secara tepat.
- Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
5) Buret : berupa tabung kaca bergaris dan
memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan
skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.
6) Tabung reaksi : berupa tabung yang
kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas,
terdiri dari berbagai ukuran.
7) Kaca
arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
8) Corong
: terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas
bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara
menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
9) Cawan : terbuat dari porselen dan biasa
digunakan untuk menguapkan larutan.
10) Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang
dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.
11) Spatula : berupa sendok panjang dengan
ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.
12) Batang pengaduk : terbuat dari kaca
tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.
13) Kawat kasa : kawat yang dilapisi dengan
asbes, digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu
pembakar.
14) Kaki
tiga : besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa
dalam pemanasan.
15) Burner / pembakar spiritus : digunakan untuk memanaskan bahan
kimia.
16) Bola hisap : digunakan untuk membantu
proses pengambilan cairan. Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk
menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate) dan
mengosongkan (empty).
17) Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.
B.
Peralatan Pendukung
1) Labu ukur : berupa labu dengan leher
yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas
karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.
2) Labu bundar : berupa labu dengan leher
yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan
panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000
mL.
3) Corong Buchner : berupa corong
yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter besar. Terbuat dari porselen,
plastik atau kaca.
4) Erlenmeyer Buchner : berupa
gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang kecil yang
dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal yang
dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L.
Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.
5) Corong pisah : berupa corong yang
bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian
bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.
6) Desikator
: berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan
penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2
macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada
bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan
selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
7) Cawan petri : berbentuk seperti gelas
kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas.
8) Botol semprot : berupa botol tinggi
bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades.
9) Krusibel : berupa mangkok kecil yang
dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen tahan panas, alumina.
10)
Kaki tiga krus : terbuat dari
porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat akan dipanaskan langsung di
atas api.
11)
Statif : terbuat dari besi
atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan
peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.
12) Klem manice : terbuat dari besi
atau alumunium yang berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang dipakai pada
proses destilasi. Bagian belakangnya dihubungkan dengan statif menggunakan klem
bosshead.
13) Klem bosshead
: terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk menghubungkan statif dengan klem manice atau
pemegang corong.
14) Klem
buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan
untuk titrasi.
15) Pemegang corong : terbuat dari besi
atau baja untuk memegang corong atau corong pisah yang dipakai pada proses
penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif
menggunakan klem bosshead.
16) Tang
krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa
krusibel.
17) Stirrer
magnetic : magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.
18) Sentrifuge
: berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.
19) Chromatography
chamber : terbuat dari kaca yang digunakan dalam proses kromatografi
kertas.
20) Spectronic
20 : digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses
spektrofotometri.
Makasih ya... ijin belajar ya... hehehe mau UTS ambil bahan dari sini keren nih.. makasih sekali lagi. Tuhan Memberkati
BalasHapussama sama probo fransiska
BalasHapus