Setelah UN, Kemanakah.?
Sekitar 3.302.673 siswa/siswi tingkat SMA/MA sederajat mungkin
lega, setelah menyelesaikan ujian UN (Ujian Nasional)/UNBK (Ujian
Nasional Berbasis Komputer) tahun 2016 . Mereka sedang menunggu hasil dari UN/UNBK tersebut.
Terlepas dari lulus atau tidaknya di UN/UNBK, para calon alumni SMA
sederajat ini, sebagian besar pasti sudah memikirkan, kemanakah aku setelah UN?.
Kalau ditanya, banyak rencana generasi-generesi muda ini untuk kedepannya; ada yang mau langsung kerja, ada yang mau melanjut
kuliah, ada yang mau melamar jadi TNI, dan lain sebagainya. Sungguh beragam
rencana yang tercipta dari hasil pemikiran dan niat hati mereka. Tentunya,
mereka berharap rencana yang mereka pilih akan membawanya kepada masa depan
yang lebih baik. Lalu, bagaimana menjadikan rencana mereka supaya seperti apa
yang mereka, masyarakat dan bangsa ini harapkan?. Harapan kita semua, tentunya
mereka suatu saat nanti berguna bagi nusa dan bangsa ini.
Melihat
begitu majunya peradaban kehidupan sekarang ini, tamat SMA/sederajat saja tidak
cukup untuk mencari pekerjaan yang layak.
Yakni, pekerjaan yang mampu mensejahterakan kehidupan masa depan mereka. Kalau tidak ada pekerjaan, bagaimana menafkahi
hidup?. Sungguh malang rasanya ketika dunia pekerjaan tidak ada yang bisa
menerima kita dengan upah yang layak. Pekerjaan tidak hanya memerlukan
kesehatan fisik dan rohani lagi, tetapi setidaknya harus memiliki keahlian secara
pribadi. Diluar dari sekolah menengah kejuruan pasti akan sangat kewalahan
menghadapi dunia kerja dengan hanya tamatan SMA. Keahlian secara khusus untuk
bagian tertentu belum terarah secara pasti, kecuali mereka belajar secara
informal. Tamatan kejuruan saja belum tentu bisa bekerja di bidang kejuruan
yang di gelutinya. Mengingat masih cukup sederhananya materi pelajaran yang dipelajari
di SMK. Waktu yang dilalui bersama kejuruan mereka juga cukup singkat. Kompetensi
pribadi, pola pikir dan wawasan mereka belum siap di dunia kerja. Penulis
berasumsi bahwa masih sangat pentingnya bagi para tamatan SMA/sedejarat untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Hal ini diupayakan untuk
mendukung terbentuknya sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan matang
dalam bidangnya masing-masing. Sehingga, mereka tidak canggung ketika
berhadapan dengan dunia kerja nantinya.
Melanjutkan pendidikan kejenjang
perguruan tinggi pastinya bukan menjadikan kehidupan seseorang menjadi lebih
tenang. Tetapi, dia akan lebih membutuhkan kerja keras untuk melalui
perkuliahan yang diselenggarakan oleh pihak perguruan tinggi. Itu hanya untuk
sementara waktu saja, ada saatnya ketika sudah mengaplikasikan ilmu yang sudah
didapat akan terasa kebahagiaan yang sesungguhnya. Sekarang ini, banyak orang
yang mampu secara ekonomi untuk kuliah
tetapi tidak mau kuliah dengan alasan
tidak mau belajar lagi, mengingat sungguh beratnya bersekolah ketika belajar
di sekolah menengah. Seberat apa
sebenarnya pelajaran di waktu sekolah di tingkat pendidikan menengah itu?. Itu
artinya tidak ada lagi semangat juang generasi muda ini untuk menjungjung tinggi harkat dan martabat bangsa.
Sungguhlah menangis bangsa kita ini, ketika alasan ini masih ada dikalangan
anak muda sekarang. Padahal, kita semua
tahu bahwa hanya melalui kerja keras mampu membawa kita kepada masa depan yang
lebih cerah. Di posisi manakah kita ini
sekarang?. Orang lain tidak akan menentukan masa depan kita , tetapi kita sendirilah yang menentukannya.
Kita harus mau berjuang dan bekerja keras jika kita menginginkan masa depan
yang lebih baik.
Kondisi
ekonomi selalu alasan utama siswa/siswi
untuk tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tetapi sekarang ini di tahun 2016, alasan
yang satu ini sudah terjawab oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad
Nasir yang menyatakan bahwa menjamin anak-anak petani dari dan keluarga kurang mampu dapat kuliah
gratis di kampus-kampus milik pemerintah di seluruh Indonesia. Pemerintah
menyediakan kemudahan-kemudahan pendidikan seperti beasiswa bagi mereka yang
mau. Hampir seluruh universitas khususnya universitas negeri di Indonesia
menyediakan beasiswa bagi mahasiswa terutama bagi yang berprestasi. Kemauan anak-anak di negara ini untuk
bersekolah itulah sebenarnya yang sedang diharapkan pemerintah. Kemauan untuk
bersaing di bidang IPTEK dengan bangsa lain, demi untuk menjungjung tinggi harkat
dan martabat NKRI. Bangsa ini tahu bahwa hanya melalui jalur pendidikanlah
Indonesia akan maju dan berkembang. “Darah
muda” seperti siswa/siswi calon alumni SMA/MA sederajat ini nantinya yang
akan mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa kita.
Dengan memanfaatkan kemudahan
pendidikan sekarang ini, peluang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi cukup menjanjikan. Banyak kemudahan yang
diberikan pemerintah kepada siswa/siswi dari masyarakat yang kurang mampu dan
juga mereka yang berprestasi untuk bisa melanjutkan pendidikannya. Di tahun 2016, pemerintah menyiapkan anggaran
Rp 2,3 triliun untuk beasiswa Bidik Misi yang akan diberikan kepada 60 ribu
mahasiswa dari keluarga tidak mampu diseluruh Indonesia sebagai upaya untuk
memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Dengan demikian, tidak ada lagi
alasan bagi generasi muda untuk tidak
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Modal utama untuk bisa
kuliah adalah kemauan. Kemauan untuk berjuang dan belajar lebih sehingga layak
untuk mendapatkan kemudahan pendidikan. Didalam
perkuliahan sudah banyak beasiswa yang menanti
disana. Jadi, sungguhlah rencana yang tidak bijak ketika di masa
sekarang ini tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Kuliah
keperguruan tinggi bukan berarti sepenuhnya menjamin sebuah pekerjaan kepada
seorang mahasiswa. Dalam perguruan tinggi mahasiswa akan dimatangkan pada
kompetensi tertentu yang dipilih. Misalnya, untuk menjadi guru kimia, harus melalui pematangan dari
perkuliahan di jurusan pendidikan kimia.
Yang paling penting dalam
perkuliahan adalah proses pendewasaan
dan proses membuka wawasan yang lebih luas. Karena sekain kompetensi pribadi, pola pikir
yang dewasa dan wawasan yang luas itulah sebenarnya yang dibutuhkan dalam dunia
pekerjaan.
Semoga bermanfaat, Wiro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar